Senin, 05 November 2012

Resume Metode Pengembangan Seni (UT)

 
RESUME MODUL 10
METODE PENGEMBANGAN SENI



INDAH YUSTIARI,   NIM : 821016463
KHOIRUL LI’UMAH,   NIM : 822670424
SITI MUTHOHAROH,   NIM : 820485847
NURUL QOMARIYAH,   NIM : 821352703
KAMELIA FIRDIYA,   NIM : 821352728





FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI S1 PAUD
UPBJJ MALANG


PERENCANAAN SENI RUPA DI TAMAN KANAK-KANAK  (TK)
Sebagai guru TK sudah seharusnya memperhatikan bahwa bagi anak TK bukan hasil karya yang diutamakan melainkan pengalaman belajar yang menyenangkan dan kaya eksplorasi yang dibutuhkan, serta pengalaman anak bereksplorasi seni denagan berbagai media (cat, kapur, lukis dll). Dan itu akan menimbulkan kesan yang mendalam dan memberikan kesenangan, kepuasan dan kenyamanan. Hal ini dimungkinkan karena program seni bersifat fleksibel. Apalagi saat ini anak-anak lebih cenderung tertarik kepada aktivitas yang bersifat pasif seperti nonton TV, film, dan mendengarkan radio. Dan keadaan ini akan berdampak negatif apabila hiburan tersebut menggantikan permainan yang imajinatif.
Suatu kegiatan seni rupa bisa dikatakan efektif apabila materinya cocok untuk pembelajaran individual/group yang berbeda, dimana anak bisa bebas berekspresi secara spontan dan tidak terikat. Dan pilihan jenis kegiatan tema dan teknik yang sifatnya personal membuat karya seni dari tiap anak lebih jujur, nyata, dan unik. Dan para ahli menunjukkan bahwa implikasi dari kematangan perkembangan anak terlihat nyata dalam pendidikan seni. Berbagai stimulus yang dapat diberikan untuk anak TK agar mereka termotivasi untuk berkreasi seni antara lain : menyediakan material seni yang mudah dikuasai, menyediakan ruang yang nyaman untuk berkarya dan memberi kebebasan anak untuk bereksplorasi materi seni sesuai dengan keinginannya.
A.      METODE PEMBINAAN SENI RUPA DI TK
1.        Pembinaan Ekspresi
Merupakan pembinaan proses pengungkapan perasaan termasuk ungkapan jiwa, Lowenfeld mengatakan bahwa Self Expression dalam arti yang tepat adalah pernyataan tentang isi jiwa (pikiran, perasaan dan kehendak) dengan cara sendiri-sendiri dan ekspresi itu bukan apa  yang dinyatakan tetapi bagaimana dinyatakan. Pembinaan ekspresi meliputi dua hal yaitu:
a.       Memberikan rangsangan kepada anak untuk mengaktifkan kemampuan jiwa dengan cara: 
-          Pendekatan langsung pada alam dan peristiwa-peristiwa di luar kelas misalkan mengenai proporsi, mengamati cahaya dan bayangan, mengenal bermacam-macam aroma dan tekstur.
-          Membangkitkan minat berasarkan pengalaman anak.
b.      Melatih keberanian, spontanitas dan keterampilan menggunakan bermacam media ungkapsebagai sarana mengekspresikan perasaan atau jiwa dengan cara:
-          Eksplorasi: kegiatan menjelajah, mencoba dan memanipulasi ide atau material lain misalnya dengan memberikan bermacam-macam kertas maka anak akan meremas, merobek, menggunting dll. Dengan kegiatan itumaka anak mengenali bahwa beberapa tipe kertas lebih merespon untuk mudah digunting dll.
-          Eksperimen: kegiatan menemukan hal-hal baru yang didapat dalam proses mencoba berbagai media ungkap.


2.        Pembinaan Kreatifitas
Bisa diartikan dengan kemampuan mencipta, menanggapi persoalan, mudah menyesuaikan diri dalam setiap situasi, memiliki keaslian serta memiliki kemampuan berpikir secara menyeluruh. Adapun kreatifitas sangat erat  hubungannya dengan daya khayal yang diperlukan dalam penciptaan karya seni. Oleh karena itu, daya khayal anak perlu diaktifkan melalui pengamatan dan pengalamannya sendiri.
3.        Pembinaan Sensitifitas
Sensitifas berarti kepekaan menerima stimulus (rangsangan) dari luar yang diseap melalui panca indera. Dan tingkat kepekaan anak berbeda-beda ada yang tajam dan ada yang tumpul. Pada saat anak dapat mengasimilasi dan mengenal perbedaan-perbedaan mereka akan menambahkan detail lebih banyak pada kreasi seni mereka. Cara membina sensitifitas dapat ditempuh melalui:
a.       Latihan melihat/mengamati sesuatu, misalnya mengamati bentuk warna, tekstur dengan susunan yang berbeda kemudian diserap oleh anak sehingga menimbulkan berbagai tanggapan dan perasaan.
b.      Latihan merespon pengalaman sensori, misalnya mengenali karakter macam-macam teksturdengan meraba permukaan suatu benda.
c.       Mempelajari dan menganalisis susunan suatu benda atau karya seni, misalnya anak diajak mengamati benda (objek) kemudian menganalisis kondisi dan karakter objek tersebut kemudian selanjutnya dicoba mengungkapkan hasil pengamatan itu.

4.        Pembinaan Keterampilan
Keterampilan disini meliputi segala macam teknik penggunaan serta pengenalan alat/media ungkap seni rupa. Menggunakan media dan alat-alat ungkap adalah sangat penting dan sangat dibutuhkan karena dapat mempermudah anak dalam mengungkapkan perasaan dan jiwanya. Apresiasi seni adalah kesadaran akan nilai-nilai seni, kesadaran ini meliputi pemahaman, penghayatan, dan kemampuan untuk menghargai karya seni.
B.       JENIS KEGIATAN SENI RUPA DI TK
Kegiatan seni rupa pada dasarnya bersifat fleksibel dan terfokus pada pengalaman personal. Oleh sebab itu, setiap anak dapat mengembangkan kemampuan seninya dengan caranya sendiri. Ekspresi anak bersifat continue dan interpretasi spontan dari apa ynag dirasakan, dipirkan, dilakukan dan dilihatnya. Gagasan anak dirangsang oleh pengalaman berinteraksi dengan lingkungannya.
Material seni harus lunak dan mudah digunakan dalam pembelajaran seni, misalnya: Menggambar dengan crayon, melukis dengan jari (cat air) dan masih banyak lagi contoh yang lainnya. Sedangkan peralatan praktek yang dibutuhkan untuk proses berkarya antara lain:
-          kuas cat berujung rata dan runcing dengan ukuran medium dan cukup panjang agar mudah diggunakan.
-          Gunting dengan ukuran sedang untuk menggunting dll.

C.      PEMILIHAN TEMA
Tema yang disenangi anak TK dalam berkarya seni rupa biasanya bersumber kepada realitas dunia anak, misalnya anggota keluarga, lingkungan bernain, alat permainan, hewan peliharaan (kesayangan), dongeng yang diceritakan guru, sirkus, kebun binatang, kolam renang, taman bermain dan lain sebagainya. Suatu pengkajian terhadap gambar anak menunjukkan hasil bahwa gambar anak dapat diklasifikasikan dalam empat kategori.
a.       Gambar spontan, yaitu gambar yang dibuat atas inisiatif anak sendiri sebagai suatu kegiatan bermain.
b.      Gambar bebas/sukarela, yaitu gambar yang dibuat atas permintaan guru atau orang tua atau bisa juga teman. Namun dalam hal ini tema dan objek gambar dipilih sendiri oleh anak.
c.       Gambar terarah, yaitu gambar yang tema/topiknya sudah diarahkan.
d.      Menyalin gambar/melengkapi gambar, yaitu gambar yang telah disiapkan contohnya dalam format lembar kerja siswa.
Dari klasifikasi gambar di atas, jenis gambar spontan dinilai paling sesuai dengan kebutuhan anak TK.
1.      Subyek dari karya seni rupa anak TK.
Pengkajian dari isi ganbar anak TK menunjukkan bahwa kebanyakan dari mereka senang menggambar subyek manusia, hewan dan tumbuhan.
2.      Perkembangan representasi objek tunggal dalam karya seni rupa anak TK.
Representasi (ungkapan visual) objek tunggal dalam karya seni rupa anak TK menjadi fenomena (kecenderungan) yang umum terjadi karena kemampuan dan pemahaman konseptual anak tentang dunia sekitarnya masih terbatas karena koordinasi tangan dan mata belum sempurna.
Berikut adalah representasi karya gambar dan modelling versi anak.
1.      Makhluk hidup
a.       Manusia
Karakteristik manusia pada gambar anak awalnya dalam bentuk pra bagan sederhana berupa bentuk bundar/oval lengkap dengan mata, hidung, mulut dan telinga. Tangan dan kaki digambar berupa garis yang melekat pada badan yang sekaligus berfungsi sebagai kepala. Gambar ini disebut Head Man (manusia kepala), kemudian berubah menjadi bentuk bagan/skematik dimana gambar kepala digambar dalam bentuk ukuran kecil dengan kaki panjang atau disebut Leg-Man.
b.      Binatang
Merupakan objek yang seringkali muncul pada gambar anak. Bentuk hewan digambar dalam skema/bagan yang menyerupai manusia. Kepala dan badan digambar oval dengan kaki yang panjang. Beberapa anak terlihat lebih tertarik mengamati badan hewan dari pada badan manusia dikarenakan anak lebih suka mengamati gerak hewan dari pada dirinya (manusia).
c.       Tumbuhan
Pada gambar jenis spontan sering kita jumpai berbagai macam bentuk pohon  dan bunga yang kering digambarkan berikut figur manusi dan hewan. Minat gambar anak terus berkembang sejalan dengan bertambahnya usia anak, sedang gambar objek manusia cenderung menurun sementara minat terhadap objek gedung lebih meningkat.
Anak menggambar bunga dengan berbagai variasi bentuk/skema yang unik dan ekspresif. Ada tiga jenis karakter skema gambar bunga pada anak.
a.       Skema kancing: bunga digambar berupa ligkar kecil dan garis vertikal pendek di bawahnya.
b.      Skema daisy: bunga digambar menyerupai bunga daisy berbentuk lingkaran besar dengan garis lengkung mengelilinginya dan garis vertikal pendek di bawahnya.
c.       Skema tulip: bunga digambar menyerupai bunga tulip berbentuk bulan sabit.
2.     Benda buatan manusia
Banyak benda buatan manusia menarik perhatian anak, misalnya rumah, mobil, pesawat, jembatan, hotel dan lain sebagainya.
a.       Rumah dan tata ruang dalam
Sepanjang masa rumah menjadi ungkapan visual yang bersifat universal dalam gambar anak. Kecintaan pada subjek ini menunjukkan bahwa rumah adalah simbol keamanan yang berkaitan dengan kehidupan keluarga. Representasi skema bentuk rumah biasanya menampilkan satu atau tiga sisi rumah dengan atap berbentuk segi tiga dan bagian terpenting adalah pintu dan jendela. Anak TK jarang menampilkan tata ruang dalam (interior) karena anak menghadapi problematik visualisasi ruang.
b.      Transportasi
Anak-anak khususnya anak laki-laki senang menggambar berbagai sarana transportasi seperti mobil, pesawat, kereta api dll. Dan ini menjadi daya tarik utama, pada masa pra bagan anak menggambar kereta api biasanya berupa kotak berjajar yang merepresentasikan gerbong.
PROSES PENCIPTAAN KARYA SENI RUPA DI TK
Proses kreatif yang terjadi dalam diri anak melibatkan hal berikut:
1.      Kegiatan mengamati (seeing)
Proses awal penciptaan karya yang dimulai dengan memberi stimulus pada anak untuk mengaktifkan fungsi inderawinya, khususnya penglihatan untuk mengobservasi berbagai gejala lingkungan, alam atau hal-hal lain yang menarik perhatian anak yang akan memicu munculnya gagasan, ide-ide yang segar dan kreatif.
2.      Kegiatan merasakan (feeling)
Selanjutnya pengalaman inderawi beralih kepada proses pembentukan sensitifitas visual perseptual melalui pengalaman apresiatif dalam merasakan, menikmati berbagai stimulus dari luar (misalnya nilai keindahan dari bunga, nilai humor dari badut/kartun), sesuai pemahaman dan pengalaman subyektif anak.
3.      Kegiatan berpikir (thinking)
Proses perseptual yang terjadi dalam diri anak tidak hanya melibatkan pengalaman inderawi dan perseptual saja, tetapi juga kemampuan kognitif seperti kemampuan berpikir kritis, menganalisis, menanggapi/merespon secara verbal dan visual. Hal ini juga akan mempengaruhi pembentukan logika artistik yang unik dan berbeda pada tiap anak.
4.      Kegiatan berkarya (doing)
Proses berkarya merupakan proses memvisualisasikan (mewujudkan) gagasan/ide ke dalam wujud karya dwi matra atau tri matra melalui kecakapan praktis dalam memanfaatkan media. Learning by Doing merupakan cara yang efektif untuk melatih keterampilan berkarya seni rupa.

A.      PROSES PENCIPTAAN KARYA SENI RUPA DWI MATRA
1.      Menggambar ekspresi
Menggambar ekspresi atau disebut gambar bebas adalah media ekspresi dwi matra yang paling ekspresif yang dapat digunakan untuk mengungkapkan  gagasan dan ide dalam diri anak secara bebas. Aktivitas kreatif yang lebih mengutamakan Self Expression ini yang dipentingkan adalah “bagaimana” anak mengekspresikan atau menuangkan gagasan , perasaannya bukan sekedar “apa” yang digambar anak. Unsur visual yang menonjol adalah kualitas goresan atau tarikan garis atau sapuan kuas dan kulitas warna, misalnya menggambar dengan crayon/cat cair.
2.      Finger Painting
Melukis untuk anak pada dasarnya sama dengan menggambar bebas atau ekspresi yaitu media ekspresi seni rupa dwi matra. Dan dalam Finger Painting hal yang paling utama yang perlu diperhatikan adalah penggunaan cat khusus yang dapat dibeli atau dibuat sendiri. Seperti halnya menggambar ekspresi karya Finger Painting juga mengutamakan Self Expression yang lebih mementingkan bagaimana anak mengekspresikan gagasan, bukan “apa” yang dilukis anak dan unsur visual yang menonjol adalah kualitas goresan/tarikan garis/sapuan tangan dan permainan warna. Media ini memberi pengalaman sensasi, rabaan yang mengasyikkan dan memberi kejutan yang inspiratif.
3.      Melukis dengan sedotan
Hal utama ynag perlu diperhatikan adalah penggunaan sedotan limun yang cukup kuat besar dan tidak sobek. Dan kegiatan ini sarat dengan nuansa bermain yang mengutamakan ekspresi tiupan yang spontan dan tak terduga. Unsur visual yang paling menonjol adalah efek semburan cat dan komposisi warna cat serta teknik tiup.
4.      Mencetak
Prinsip dari mencetak adalah memindahkan gambar ke atas kertas atau bahan lain dengan menggunakan acuan cetak yang terbuat dari berbagai jenis bahan misalnya mencetak dengan anggota tubuh, bahan alam atau dengan bahan temuan. Yang lebih diutamakan kepekaan estetik dari unsur visual yang ditonjolkan adalah keserasian keindahan penataan bentuk dan warna serta keterampilan teknik cetak.

B.       PROSES PENCIPTAAN SENI RUPA TRI MATRA
1.      Merakit konstruksi
Pengertian merakit adalah menyusun dan menggabungkan bagian-bagian atau komponen terpisah sehingga menghasilkan wujud tertentu dengan struktur bentuk yang utuh. Hal ini yang perlu diperhatikan dalah kecermatan merakit, keseimbangan, dan keharmonisan bentuk. Prosesnya dikerjakan dengan cara merekat mengikat dan menusuk. Aktifitas kreatif ini mengutamakan kepekaan estetik dan keterampilan motorik. Dalam prosesnya yang lebih diutamakan adalah “bagaimana” anak mengekspresikan/menuangkan penataan yang artistik secara lustingtip, bukan sekedar “apa” yang dirakit. Unsur visual yang paling menonjol adalah keindahan penataan bentuk dan warna serta keterampilan teknik merakit.

1 komentar:

  1. assalamualaikum, kalau boleh tau.
    referensi apa yang digunakan untuk mencari definisi dan seluk beluk tentang mengggambar ekspresi?
    selain dari buku UT. terimakasih, mohon dibalas
    erasyakura@gmail.com

    BalasHapus