MAKALAH
RUANG LINGKUP DAN PENGORGANISASIAN MATERI KEGIATAN PENGEMBANGAN DAN PRINSIP-PRINSIP PENDEKATAN PEMBELAJARAN
RUANG LINGKUP DAN PENGORGANISASIAN MATERI KEGIATAN PENGEMBANGAN DAN PRINSIP-PRINSIP PENDEKATAN PEMBELAJARAN
Disusun
Oleh :
INDAH YUSTIARI NIM : 821016463
KHOIRUL LI’UMAH NIM : 822670424
SITI MUTHOHAROH NIM :820485847
INDAH YUSTIARI NIM : 821016463
KHOIRUL LI’UMAH NIM : 822670424
SITI MUTHOHAROH NIM :820485847
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU
PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI S1 PAUD
UPBJJ MALANG
PROGRAM STUDI S1 PAUD
UPBJJ MALANG
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah swt. atas limpahan rahmat, hidayah serta inayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini tanpa suatu halangan yang berarti. Sholawat dan salam semoga
senantiasa tercurahkan kepada junjungan Nabi Besar Muhammad SAW yang telah membawa kita dari jaman jahiliyah menuju jaman islamiyah seperti
sekarang ini.
Semoga kita mendapatkan fasilitas syafa’atnya kelak di akhirat nanti, amin.
Adapun tujuan dari penyusunan makalah yang berjudul Ruang lingkup dan pengorganisasian materi pengembangan dan
prinsip-prinsip pendekatan pembelajaran ini adalah sebagai pemenuhan tugas yang diberikan
demi tercapainya tujuan pembelajaran yang telah direncanakan.
Tidak lupa ucapan terimakasih kami tujukan kepada pihak-pihak yang turut
mendukung terselesaikannya makalah ini antara lain :
1. Dosen pembina materi kuliah ini,
2. Teman-teman satu kelompok,
3. Dan semua pihak yang turut mendukung terselesaikannya makalah ini.
Kami menyadari dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan dan
jauh dari kesempurnaan. Maka dari itu, kritik dan saran yang konstruktif sangat kami harapkan demi terciptanya makalah yang lebih baik selanjutnya.
Dan semoga dengan hadirnya makalah ini dapat memberi manfaat bagi
pembaca sekalian.
Penyusun
BAB
I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
A.
Latar
belakang masalah
Dalam undang-undang tentang sistem
pendidikan nasional dinyatakan bahwa pendidikan anak usia dini adalah suatu
upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam
tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu
pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan
dalam memasuki pendidikan lebih lanjut (UU Nomor 20 Tahun 2003 Bab I Pasal 1
Ayat 14). Usia dini merupakan usia di mana anak mengalami pertumbuhan dan
perkembangan yang pesat. Usia dini disebut sebagai usia emas (golden age).
Makanan yang bergizi dan seimbang serta stimulasi yang intensif sangat
dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan tersebut.
Mengingat pentingnya masa ini, maka
peran stimulasi berupa penyediaan lingkungan yang kondusif harus disiapkan oleh
para pendidik, baik orang tua, guru, pengasuh ataupun orang dewasa lain yang
ada disekitar anak, sehingga anak memiliki kesempatan untuk mengembangkan
seluruh potensinya. Potensi yang dimaksud meliputi aspek moral dan nilai-nilai
agama, sosial, emosional dan kemandirian, kemampuan berbahasa, kognitif,
fisik/motorik, dan seni. Pendidikan anak usia dini diberikan pada awal
kehidupan anak untuk dapat berkembang secara optimal.
Atas dasar hal tersebut di atas,
maka perlu diketahui dasar-dasar serta ruang lingkup dan pengorganisasian materi pengembangan dan prinsip-prinsip
pendekatan pembelajaran pendidikan anak usia dini yang dikembangkan
berdasarkan karakteristik perkembangan anak agar dapat digunakan oleh para
pendidik anak usia dini dalam mengembangkan seluruh potensi anak.
B.
Rumusan
masalah
Pendidikan Anak Usia Dini dilaksanakan
atas dasar kebanyakan orang tua merasa tidak mampu memberikan pendidikan yang
terbaik untuk anak-anaknya. Tahun-tahun pertama kehidupan anak merupakan kurun
waktu yang sangat penting dan kritis dalam hal tumbuh kembang fisik, mental,
dan psikologi dan sosial anak.
Tumbuh kembang ini berjalan
sedemikian cepatnya sehingga keberhasilan tahun-tahun pertama menentukan hari
depan anak. Kelainan atau penyimpangan apapun apabila tidak diintervensi secara
dini dengan baik dan tidak terdeteksi secara nyata akan mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan anak selanjutnya. Setidaknya ada tiga rumusan masalah yang mendasari penyusunan makalah
ini:
1. Belum
diketahui tentang ruang lingkup materi kegiatan pengembangan anak.
2. Belum
diketahui tentang pengorganisasian materi kegiatan pengembangan anak.
3. Belum
diketahui tentang prinsip-prinsip pendekatan pembelajaran pada anak.
C.
Tujuan
pembahasan
Pendidikan
anak usia dini tidak sekedar berfungsi untuk memberikan pengalaman belajar
kepada anak, tetapi yang lebih penting berfungsi untuk mengoptimalkan perkembangan
otak.
Pendidikan
anak usia dini sepatutnya juga mencakup seluruh proses stimulasi psikologi dan sosial
dan tidak terbatas pada proses pembelajaran yang terjadi dalam lembaga
pendidikan. Artinya, pendidikan anak usia dini dapat berlangsung dimana saja
dan kapan saja seperti halnya interaksi manusia yang terjadi di dalam keluarga,
teman sebaya, dan dari hubungan kemasyarakatan yang sesuai dengan kondisi dan
perkembangan anak usia dini. Ada tiga tujuan pembahasan yang ingin diuraikan
penyusun dalam hal ini :
1.
Ingin mengetahui ruang lingkup materi kegiatan pengembangan
anak.
2. Ingin
mengetahui pengorganisasian materi kegiatan pengembangan anak.
3.
Ingin menguraikan prinsip-prinsip pendekatan
pembelajaran pada anak.
BAB
II
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
A.
Ruang
lingkup materi kegiatan pengembangan anak
Ruang
lingkup materi kegiatan pengembangan terdiri pengembangan pembentukan perilaku
melalui pembiasaan dan kegiatan pengembangan kemampuan dasar. Seperti yang
telah kita bahas bahwa anak usia 4 – 6 tahun meruoakan bagian dari anak usia
dini yang berada pada rentang usia lahir sampai 6 tahun atau secara terminologi
disebut usia pra sekolah.
Anak
usia pra sekolah mengalami perkembangan kecerdasan dari 50% menjadi 80%. Dari
penelitian yang dilakukan pusat kurikulum Balitbang Diknas tahun 1999 bahwa
seluruh aspek perkembangan anak yang masuk pendidikan TK mempunyai kemampuan
yang lebih tinggi daripada yang tidak masuk pendidikan TK. Pada usia 4 – 6
tahun merupakan masa peka bagi anak, pada masa-masa ini anak mulai sensitif
menerima berbagai upaya perkembangan seluruh potensi anak.
Masa
peka merupakan masa terjadinya “pematangan” fungsi fisik dan psikis yang siap
merespon stimulasi yang diberikan lingkungannya. Dan masa untuk meletakkan
dasar pertama dalam mengembangkan kemampuan fisik , kognitif, bahasa, sosial
emosional dan lain-lain. Sesuai dengan tujuan pendidikan TK yang telah
dirumuskan dalam kurikulum 2004 yang isinya adalah untuk membantu mengembangkan
berbagai potensi fisik dan psikisnya, maka ruang lingkup materi kegiatan
pengembangan TK/RA meliputi aspek perkembangan:
1. Moral
dan nilai agama
2. Kemampuan
berbahasa
3. Sosial
emosional dan kemandirian
4. Fisik
motorik
5. Seni
Untuk
mempermudah aspek-aspek tersebut di atas, dipadukan dalam satu materi kegiatan
pengembangan yang utuh menjadi kegiatan pengembangan pembentukan perilaku
melalui pembiasaan dan kegiatan pengembangan kegiatan dasar.
a.
Materi
kegiatan pengembangan melalui pembentukan perilaku melalui pembiasaan.
Pengembangan
perilaku melalui pembiasaan merupakan kegiatan yang dilakukan terus menerus dan
ada dalam kehidupan sehari-hari anak. Sehingga kegiatan-kegiatan mereka menjadi
kebiasaan yang baik. Hal ini meliputi :
1. Pengembangan
moral dan nilai agama yang bertujuan untuk meningkatkan ketakwaan kepada Tuhan
Yang Maha Esa dan meletakkan dasar agar anak menjadi warga yang baik.
2. Pengembangan
sosial emosional kemandiria yang bertujuan untuk membina anak agar dapat
mengendalikan emosinya secara wajar. Berinteraksi dengan sesamanya maupun
dengan orang dewasa, dan menolong dirinya sendiri dalam kecakapan hidup. Contoh
kegiatan pembentukan perilaku adalah:
-
Kegiatan rutin : baris, berdo’a dan
lain-lain.
-
Kegiatan spontan : meminta tolong,
mengembalikan mainan pada tempatnya.
-
Kegiatan teladan : menjaga kebersihan.
-
Kegiatan yang dilakukan dengan
perencanaan guru : makan sendiri, berdo’a pertama kali dan lain-lain.
b.
Materi
kegiatan pengembangan kemampuan dasar
Merupakan
kegiatan yang dipersiapkan guru untuk meningkatkan kemampuan tertentu dan
kreatifitas sesuai tahap perkembangan anak, meliputi:
1. Bahasa
Agar anak mampu
mengungkapkan pikiran melalui bahasa sederhana secara tepat dan mampu
berkomunikasi.
2. Kognitif
Untuk mengembangkan
kemampuan berpikir anak, dapat menemukan alternatif pemecahan masalah dan
mengembangkan kemampuan logika matematik dan pengetahuan akan ruang dan waktu.
3. Fisik
motorik
Bertujuan untuk
memperkenlkan dan melath gerakan-gerakan kasar dan halus.
4. Seni
Agar anak dapat dan
mampu menciptakan sesuatu berdasarkan hasil imajinasinya, mengembangkan
kepekaan dan dapat menghargai hasil karya yang kreatif.
B.
Pengorganisasian
materi kegiatan pengembangan
Pengorganisasian
materi kegiatan pengembangan di pendidikan TK terbagi dalam dua kelompok yaitu
kelompok A dan kelompok B. Seperti yang kita ketahui bahwa materi kegiatan
pengembangan menjadi dua bagian, yaitu materi kegiatan pengembangan pembentukan
perilaku melalui pembiasaan dan materi kegiatan pengembangan kemampuan dasar.
Dan semua itu harus dicapai oleh anak pada setiap kegiatan pengembangan sesuai
dengan tingkat usianya.
Berikut
ini sedikit contoh dalam bentuk tabelnya.
1.
Moral
dan nilai-nilai agama, Sosial, Emosional dan kemandirian
Kompetensi Dasar
|
Hasil Belajar
|
Indikator
|
1.
Anak mampu
mengucapkan bacaan do’a, lagu-lagu keagamaan, meniru gerakan beribadah dan
mengikuti aturan
|
I.
Dapat berdo’a dan menyanyikan lagu-lagu keagamaan secara
sederhana.
|
1.
Berdo’a sebelum dan sesudah melaksanakankegiatan
|
2.
Menyanyikan lagu-lagu keagamaan yang sederhana
|
||
II.
Dapat mengenal bermacam-macam agama
|
1.
Menyebutkan tempat-tempat ibadah
|
|
2.
Menyebutkan hari-hari besar agama
|
||
III.
Mengenal ibadah secara sederhana menurut keyakinannya
|
1.
Meniru pelaksanaan kegiatan ibadah secara
sederhana
|
|
2.
Menyebutkan waktu beribadah
|
||
IV.
Mengenal dan menyayangi makhluk ciptaan Tuhan
|
1.
Menyebutkan ciptaan-ciptaan Tuhan, misal:manusia,
bumi,langit, tanaman, hewan
|
Kemampuan
Dasar
2. Kemampuan berbahasa
2. Kemampuan berbahasa
Kompetensi Dasar
|
Hasil Belajar
|
Indikator
|
1. Anak mampu
mendengarkan, berkomunikasi, secara lisan, memiliki perbendaharaan kata dan
mengenal simbol-simbol yang melambangkannya
|
1.
Dapat mendengarkan dan membedakan bunyi
|
1. Menyebutkan
berbagai bunyi/suara tertentu
|
2. Menirukan
kembali 3-4 kata
|
||
3.
Menyebutkan kata-kata yang mempunyai suku kata
awal yang sama. Misal kaki-kali atau suku kata akhir yang sama, misalnya:
nama-nama dll.
|
3. Kognitif
Kompetensi Dasar
|
Hasil Belajar
|
Indikator
|
1.
Anak mampu mengenal berbagai konsep sederhanadalam
kehidupan sehari-hari
|
1.
Anak dapat mengenal bendadi sekitarnya menurut
bentuk, jenis dan ukuran
|
1.
Mengelompokkan benda dengan berbagai cara yang
diketahui anak misalnya:menurut warna, bentuk, ukuran, jenis dll.
|
2.
Menunjuk sebanyak-banyaknya benda, hewan, tanaman,
yang mempunyai warna, bentuk/ukuran/menurut ciri-ciri tertentu
|
||
3.
Mengenal
kasar-halus, berat-ringan, jauh-dekat, panjang-pendek, banyak-sedikit,
sama-tidak sama
|
||
4.
Mencari lokasi tempat asal suara
|
||
5.
Memasangkan benda sesuai dengan pasangannya
|
4.
Fisik
Motorik
Kompetensi Dasar
|
Hasil Belajar
|
Indikator
|
1. Anak mampu
melakukan aktivitas fisik secara terkoordinasi dalam rangka kelenturan, keseimbangan
dan kelincahan
|
I.
Dapat menggerakkan jaridengan kelenturan otot dan
koordinasi
|
1.
Mengurus dirinya sendiri dengan sedikit bantuan
misalnya makan, mandi, menyisir, mencuci dan melap tangan, dan mengikat tali
sepatu
|
2.
Membuat berbagai bentuk dengan plastisin, play
dough/tanah liat
|
||
3.
Menjiplak dan meniru membuat garis tegak, datar,
miring, lengkung dan lingkaran
|
||
4.
Meniru melipat kertas sederhana (1-6 lipatan)
|
||
5.
Menjahit jelujur 10 lubang dengan tali sepatu
|
||
6.
Menggunting bebas
|
5.
Seni
Kompetensi Dasar
|
Hasil Belajar
|
Indikator
|
1.
Anak mampu mengekspresikan diri dengan menggunakan
berbagai media/bahan dalam berkarya seni melalui kegiatan eksplorasi
|
I.
Dapat menggambar sederhana
|
1.
Menggambar bebas dengan berbagai media (pensil
warna, crayon, arang dll)
|
2.
Menggambar bebas dari bentuk lingkaran dan segi
empat
|
||
3.
Menggambar orang dengan lengkap dan sederhana
(proporsional)
|
||
4.
Stempel/mencetak dengan berbagi media (pelepah
pisang, batang pepaya, karet busa dll.)
|
C.
Prinsip-prinsip
pendekatan pembelajaran
Untuk
mendukung pertumbuhan dan perkembangan anak secara optimal maka guru harus
mengetahui pendekatan pembelajaran dan sarana pembelajaran yang tepat. Dan
pendekatan yang dipilih hendaknya berpedoman kepada materi kegiatan yang telah
disusun sehingga seluruh perilaku dan kemampuan dasar pada anak dapat
berkembang dengan baik. Prinsip yang harus diperhatikan pada saat memilih
pendekatan pembelajaran untuk anak TK/RA adalah:
1. Pendekatan
yang berorientasi pada prinsip-prinsip perkembangan anak, meliputi:
a. Anak
dapat belajar dengan baik apabila kebutuhan fisiknya terpenuhi serta merasakan aman dan tenteram secara
psikologis.
b. Siklus
belajar anak harus berulang.
c. Anak
belajar melalui interaksi sosial dengan orang dewasa dan anak-anak lainnya.
d. Minat
dan keingintahuan anak akan memotivasi belajarnya.
e. Perkembangan
dan belajar anak harus memperhatikan perbedaan individu.
2. Berorientasi
pada kebutuhan anak
Kegiatan
pembelajaran pada anak harus berorientasi pada kebutuhan anak, bukan kepada
ambisi guru ataupun orang tua yang selalu menginginkan anak berprestasi secara
akademik. Sedangkan anak usia dini adalah anak yang sedang membutuhkan
upaya-upaya pendidikan untuk semua aspek perkembangan baik fisik maupun psikis.
Dengan demikian kegiatan pembelajaran hendaknya dianalisi sesuai dengan
kebutuhan aspek perkembangan dan kemampuan masing-masing anak.
3. Bermain sambil belajar, belajar seraya bermain
Bermain
merupakan kegiatan yang sangat disukai anak karena bermain bisa memberikan
kesenangan, kepuasan dan membantu anak dalam mengatasi tekanan. Oleh karena itu
bermain sangatlah cocok digunakan sebagai pendekatan pembelajaran anak TK/RA.
Melalui bermain anak dapat bereksplorasi, menemukan dan memanfaatkan obyek yang
dekat dengan anak sehingga pembelajaran lebih bermakna.
4. Menggunakan
pendekatan tematik
Pembelajaran
hendaknya dirancang dengan menggunakan pendekatan tematik dan beranjak dari
tema yang menarik minat anak. Tema merupakan sarana atau alat untuk mengenalkan berbagai konsep
pada anak. Tujuan pemberian tema adalah:
-
Tema menyatukan isi dari kurikulum
menjadi satu kesatuan yang utuh.
-
Memperkaya perbendaharaan kata anak.
Pemilihan
tema dalam kegiatan pembelajaran hendaknya dikembangkan dari hal-hal yang
paling dekat dengan anak, sederhana dan menarik minat anak. Hal ini bertujuan
agar anak mampu mengenal berbagai konsep secara mudah dan jelas.
5. Kreatif
dan inovatif
Pembelajaran
yang kreatif, inovatif dapat dilakukan melalui kegiatan yang menarik,
membangktkan rasa keingintahuan anak, memotivasi untuk berpikir kritis dan
menemukan hal-hal yang baru. Dan dalam kegiatan pembelajaran ini anak tidak
hanya sebagai obyek akan tetapi berperan juga sebagai subyek.
6. Lingkungan
kondusif
Lingkungan
pembelajaran haruslah menarik sehingga anak merasa betah, lingkungan fisik yang
aman dan nyaman dan penataan ruang yang disesuaikan dengan ruang gerak anak.
Selain itu hendaknya memberdayakan lingkungan sebagai sumber belajar dengan
memberi kesempatan anak mengekspresikan kemampuan interpersonalnya, sehingga
anak merasa senang walaupun diantara mereka terdapat perbedaan individual.
Lingkungan hendaknya tidak memisahkan nilai-nilai budaya yang dipelajari di
sekolah dan di rumah, dan guru harus peka terhadap budaya masing-masing anak.
7. Mengembangkan
kecakapan hidup
Pengembangan
konsep kecakapan hidup didasarkan atas pembiasaan yang memiliki tujuan untuk
mengembangkan kemampuan menolong diri sendiri, disiplin dan sosialisasi serta
memperoleh keterampilan dasar ynag beruguna untuk kelangsungan hidupnya.
D.
Sarana
pembelajaran
Sarana
pembelajaran adalah segala alat dan perlengkapan yang diperlukan dalam
penyelenggaraan pendidikan. Sarana sangatlah penting karena di samping anak memulai
belajarnya dari hal yang kongkrit, tersedianya alat pembelajaran memungkinkan
ditumbuhkannya budaya belajar mandiri, demokrasi, dasar pembiasaan untuk
kehidupan dikemudian hari serta menciptakan komunikasi antar anak dengan orang dewsa dan teman sebaya. Kurang
tepatnya sarana pembelajaran dapat mengganggu proses pendidikan yang bisa
berakibat fatal pada keselamatan dan
kesehatan anak.
1. Jenis-jenis
sarana pembelajaran
a. Media
pembelajaran, adalah alat yang digunakan sebagai alat bantu/perantara untuk meningkatkan
minat belajar anak, contoh audio visual, perga dan lain-lain.
b. Bahan
belajar, adalah bahan yang pada umumnya termasuk dalam kelompok habis pakai
yang digunakan sebagai alat bantu pembelajaran, contohnya kertas, alat tulis
dan alat keterampilan.
c. Sarana
pendukung, adalah alat yang terkait langsung dengan kegiatan pembelajaran,
contohnya tikar, papan tulis, meja, kursi dan lain-lain.
2. Syarat
sarana pembelajaran, meliputi:
a. Aman
dan nyaman bagi anak.
b. Bermakna,
yang dimaksud adalah sarana hendaknya dapat merangsang anak untuk aktif
berpartisipasi dalam pembelajaran.
c. Murah
dan mudah diperoleh.
d. Sarana
yang diperjual belikan hendaknya memenuhi persyaratan keselamatan dan
kesehatan.
3. Prinsip
pengembangan sarana pembelajaran, meliputi:
a. Memanfaatkan
sumberdaya setempat baik manusia maupun non manusia.
b. Memanfaatkan
lingkungan (kreatifitas pendidik)
c. Merupakan
kunci optimalisasi lingkungan sebagi sarana pembelajaran.
d. Berakar
pada budaya setempat, yang artinya sarana harus sesuai dengan karakteristik
buadaya masyarakat setempat agar tidak tercabut dari akar budaya.
BAB III
KESIMPULAN
KESIMPULAN
Pendidikan anak usia TK dilaksanakan
atas dasar kebanyakan orang tua merasa tidak mampu memberikan pendidikan yang terbaik
untuk anak-anaknya. Pendidikan TK juga didasarkan akan pentingnya pendidikan
untuk anak usia dini dalam menyiapkan manusia Indonesia seutuhnya, serta
membangun masa depan anak-anak dan masyarakat Indonesia seluruhnya. Pendidikan
anak usia dini tidak sekedar berfungsi untuk memberikan pengalaman belajar
kepada anak, tetapi yang lebih penting berfungsi untuk mengoptimalkan
perkembangan otak.
Hal ini didasarkan kepada beberapa
penemuan para ahli tentang tumbuh kembang anak. Pertumbuhan dan perkembangan
anak tidak dapat dilepaskan kaitannya dengan perkembangan struktur otak.
Kebijakan pelaksanaan pendidikan bagi anak usia dini didasarkan pada tiga pilar
kebijakan yaitu:
1. Perluasan
dan pemerataan layanan pendidikan kepada semua anak.
2. Peningkatan
mutu, relevansi dan daya saing, dan
3. Penguatan
tata kelola, akuntabilitas, dan pencitraan publik.
Ruang lingkup pendidikan TK meliputi
tiga aspek yaitu, materi pembelajaran, lingkungan anak usia dini, dan pengembangan
aspek-aspek pendidikan (moral dan keagamaan, motorik, bahasa, kognitif,
sosio-emosional, dan seni).
DAFTAR
PUSTAKA
Materi Pokok Kurikulum dan Bahan Belajar TK, Ali
Nugraha, Universitas Terbuka Jakarta, 2011
0 komentar:
Posting Komentar