Sabtu, 29 Desember 2012

Makalah Ruang Lingkup dan Pengorganisasian Materi Kegiatan Pengembangan dan Prinsip-Prinsip Pendekatan Pembelajaran

 MAKALAH
RUANG LINGKUP DAN PENGORGANISASIAN MATERI KEGIATAN PENGEMBANGAN DAN PRINSIP-PRINSIP PENDEKATAN PEMBELAJARAN

 
Disusun Oleh :
INDAH YUSTIARI     NIM : 821016463
KHOIRUL LI’UMAH    NIM : 822670424
SITI MUTHOHAROH    NIM :820485847

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI S1 PAUD
UPBJJ MALANG


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah swt. atas limpahan rahmat, hidayah serta inayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan  tugas makalah ini tanpa suatu halangan yang berarti. Sholawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada junjungan Nabi Besar Muhammad SAW yang telah membawa kita dari jaman jahiliyah menuju jaman islamiyah seperti sekarang ini. Semoga kita mendapatkan fasilitas syafa’atnya kelak di akhirat nanti, amin.
Adapun tujuan dari penyusunan makalah yang berjudul Ruang lingkup dan pengorganisasian materi pengembangan dan prinsip-prinsip pendekatan pembelajaran ini adalah sebagai pemenuhan tugas yang diberikan demi tercapainya tujuan pembelajaran yang telah direncanakan.
Tidak lupa ucapan terimakasih kami tujukan kepada pihak-pihak yang turut mendukung terselesaikannya makalah ini antara lain :
1.      Dosen pembina materi kuliah ini,
2.      Teman-teman satu kelompok,
3.      Dan semua pihak yang turut mendukung terselesaikannya makalah ini.
Kami menyadari dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Maka dari itu, kritik dan saran yang konstruktif sangat kami harapkan demi terciptanya makalah yang lebih baik selanjutnya. Dan semoga dengan hadirnya makalah ini dapat memberi manfaat bagi pembaca sekalian.             




                                                                                                   Penyusun

 
BAB I
PENDAHULUAN

A.      Latar belakang masalah
Dalam undang-undang tentang sistem pendidikan nasional dinyatakan bahwa pendidikan anak usia dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut (UU Nomor 20 Tahun 2003 Bab I Pasal 1 Ayat 14). Usia dini merupakan usia di mana anak mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang pesat. Usia dini disebut sebagai usia emas (golden age). Makanan yang bergizi dan seimbang serta stimulasi yang intensif sangat dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan tersebut.
Mengingat pentingnya masa ini, maka peran stimulasi berupa penyediaan lingkungan yang kondusif harus disiapkan oleh para pendidik, baik orang tua, guru, pengasuh ataupun orang dewasa lain yang ada disekitar anak, sehingga anak memiliki kesempatan untuk mengembangkan seluruh potensinya. Potensi yang dimaksud meliputi aspek moral dan nilai-nilai agama, sosial, emosional dan kemandirian, kemampuan berbahasa, kognitif, fisik/motorik, dan seni. Pendidikan anak usia dini diberikan pada awal kehidupan anak untuk dapat berkembang secara optimal.
Atas dasar hal tersebut di atas, maka perlu diketahui dasar-dasar serta ruang lingkup dan pengorganisasian materi pengembangan dan prinsip-prinsip pendekatan pembelajaran pendidikan anak usia dini yang dikembangkan berdasarkan karakteristik perkembangan anak agar dapat digunakan oleh para pendidik anak usia dini dalam mengembangkan seluruh potensi anak.
B.       Rumusan masalah
Pendidikan Anak Usia Dini dilaksanakan atas dasar kebanyakan orang tua merasa tidak mampu memberikan pendidikan yang terbaik untuk anak-anaknya. Tahun-tahun pertama kehidupan anak merupakan kurun waktu yang sangat penting dan kritis dalam hal tumbuh kembang fisik, mental, dan psikologi dan sosial anak.
Tumbuh kembang ini berjalan sedemikian cepatnya sehingga keberhasilan tahun-tahun pertama menentukan hari depan anak. Kelainan atau penyimpangan apapun apabila tidak diintervensi secara dini dengan baik dan tidak terdeteksi secara nyata akan mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak selanjutnya. Setidaknya ada tiga rumusan masalah yang mendasari penyusunan makalah ini:
1.      Belum diketahui tentang ruang lingkup materi kegiatan pengembangan anak.
2.      Belum diketahui tentang pengorganisasian materi kegiatan pengembangan anak.
3.      Belum diketahui tentang prinsip-prinsip pendekatan pembelajaran pada anak.

C.      Tujuan pembahasan
Pendidikan anak usia dini tidak sekedar berfungsi untuk memberikan pengalaman belajar kepada anak, tetapi yang lebih penting berfungsi untuk mengoptimalkan perkembangan otak.
Pendidikan anak usia dini sepatutnya juga mencakup seluruh proses stimulasi psikologi dan sosial dan tidak terbatas pada proses pembelajaran yang terjadi dalam lembaga pendidikan. Artinya, pendidikan anak usia dini dapat berlangsung dimana saja dan kapan saja seperti halnya interaksi manusia yang terjadi di dalam keluarga, teman sebaya, dan dari hubungan kemasyarakatan yang sesuai dengan kondisi dan perkembangan anak usia dini. Ada tiga tujuan pembahasan yang ingin diuraikan penyusun dalam hal ini :
1.      Ingin mengetahui ruang lingkup materi kegiatan pengembangan anak.
2.      Ingin mengetahui pengorganisasian materi kegiatan pengembangan anak.
3.      Ingin menguraikan prinsip-prinsip pendekatan pembelajaran pada anak.





BAB II
PEMBAHASAN
A.    Ruang lingkup materi kegiatan pengembangan anak
Ruang lingkup materi kegiatan pengembangan terdiri pengembangan pembentukan perilaku melalui pembiasaan dan kegiatan pengembangan kemampuan dasar. Seperti yang telah kita bahas bahwa anak usia 4 – 6 tahun meruoakan bagian dari anak usia dini yang berada pada rentang usia lahir sampai 6 tahun atau secara terminologi disebut usia pra sekolah.
Anak usia pra sekolah mengalami perkembangan kecerdasan dari 50% menjadi 80%. Dari penelitian yang dilakukan pusat kurikulum Balitbang Diknas tahun 1999 bahwa seluruh aspek perkembangan anak yang masuk pendidikan TK mempunyai kemampuan yang lebih tinggi daripada yang tidak masuk pendidikan TK. Pada usia 4 – 6 tahun merupakan masa peka bagi anak, pada masa-masa ini anak mulai sensitif menerima berbagai upaya perkembangan seluruh potensi anak.
Masa peka merupakan masa terjadinya “pematangan” fungsi fisik dan psikis yang siap merespon stimulasi yang diberikan lingkungannya. Dan masa untuk meletakkan dasar pertama dalam mengembangkan kemampuan fisik , kognitif, bahasa, sosial emosional dan lain-lain. Sesuai dengan tujuan pendidikan TK yang telah dirumuskan dalam kurikulum 2004 yang isinya adalah untuk membantu mengembangkan berbagai potensi fisik dan psikisnya, maka ruang lingkup materi kegiatan pengembangan TK/RA meliputi aspek perkembangan:
1.      Moral dan nilai agama
2.      Kemampuan berbahasa
3.      Sosial emosional dan kemandirian
4.      Fisik motorik
5.      Seni
Untuk mempermudah aspek-aspek tersebut di atas, dipadukan dalam satu materi kegiatan pengembangan yang utuh menjadi kegiatan pengembangan pembentukan perilaku melalui pembiasaan dan kegiatan pengembangan kegiatan dasar.

a.      Materi kegiatan pengembangan melalui pembentukan perilaku melalui pembiasaan.
Pengembangan perilaku melalui pembiasaan merupakan kegiatan yang dilakukan terus menerus dan ada dalam kehidupan sehari-hari anak. Sehingga kegiatan-kegiatan mereka menjadi kebiasaan yang baik. Hal ini meliputi :
1.      Pengembangan moral dan nilai agama yang bertujuan untuk meningkatkan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa dan meletakkan dasar agar anak menjadi warga yang baik.
2.      Pengembangan sosial emosional kemandiria yang bertujuan untuk membina anak agar dapat mengendalikan emosinya secara wajar. Berinteraksi dengan sesamanya maupun dengan orang dewasa, dan menolong dirinya sendiri dalam kecakapan hidup. Contoh kegiatan pembentukan perilaku adalah:
-          Kegiatan rutin : baris, berdo’a dan lain-lain.
-          Kegiatan spontan : meminta tolong, mengembalikan mainan pada tempatnya.
-          Kegiatan teladan : menjaga kebersihan.
-          Kegiatan yang dilakukan dengan perencanaan guru : makan sendiri, berdo’a pertama kali dan lain-lain.
b.      Materi kegiatan pengembangan kemampuan dasar
Merupakan kegiatan yang dipersiapkan guru untuk meningkatkan kemampuan tertentu dan kreatifitas sesuai tahap perkembangan anak, meliputi:
1.      Bahasa
Agar anak mampu mengungkapkan pikiran melalui bahasa sederhana secara tepat dan mampu berkomunikasi.
2.      Kognitif
Untuk mengembangkan kemampuan berpikir anak, dapat menemukan alternatif pemecahan masalah dan mengembangkan kemampuan logika matematik dan pengetahuan akan ruang dan waktu.
3.      Fisik motorik
Bertujuan untuk memperkenlkan dan melath gerakan-gerakan kasar dan halus.
4.      Seni
Agar anak dapat dan mampu menciptakan sesuatu berdasarkan hasil imajinasinya, mengembangkan kepekaan dan dapat menghargai hasil karya yang kreatif.

B.     Pengorganisasian materi kegiatan pengembangan
Pengorganisasian materi kegiatan pengembangan di pendidikan TK terbagi dalam dua kelompok yaitu kelompok A dan kelompok B. Seperti yang kita ketahui bahwa materi kegiatan pengembangan menjadi dua bagian, yaitu materi kegiatan pengembangan pembentukan perilaku melalui pembiasaan dan materi kegiatan pengembangan kemampuan dasar. Dan semua itu harus dicapai oleh anak pada setiap kegiatan pengembangan sesuai dengan tingkat usianya.
Berikut ini sedikit contoh dalam bentuk tabelnya.
1.    Moral dan nilai-nilai agama, Sosial, Emosional dan kemandirian

Kompetensi Dasar

Hasil Belajar

Indikator

1.      Anak mampu mengucapkan bacaan do’a, lagu-lagu keagamaan, meniru gerakan beribadah dan mengikuti aturan


I.          Dapat berdo’a dan menyanyikan lagu-lagu keagamaan secara sederhana.


1.     Berdo’a sebelum dan  sesudah melaksanakankegiatan

2.     Menyanyikan lagu-lagu keagamaan yang sederhana


II.        Dapat mengenal bermacam-macam agama

1.     Menyebutkan tempat-tempat ibadah

2.     Menyebutkan hari-hari besar agama

III.     Mengenal  ibadah secara  sederhana menurut keyakinannya

1.     Meniru pelaksanaan kegiatan ibadah secara sederhana

2.     Menyebutkan waktu beribadah

IV.      Mengenal dan menyayangi makhluk ciptaan Tuhan

1.     Menyebutkan ciptaan-ciptaan Tuhan, misal:manusia, bumi,langit, tanaman, hewan

Kemampuan Dasar
2. Kemampuan berbahasa

Kompetensi Dasar

Hasil Belajar

Indikator

1.     Anak mampu mendengarkan, berkomunikasi, secara lisan, memiliki perbendaharaan kata dan mengenal simbol-simbol yang melambangkannya

1.     Dapat mendengarkan dan membedakan bunyi

1.    Menyebutkan berbagai bunyi/suara tertentu


2.    Menirukan kembali 3-4 kata

3.    Menyebutkan kata-kata yang mempunyai suku kata awal yang sama. Misal kaki-kali atau suku kata akhir yang sama, misalnya: nama-nama dll.

3. Kognitif

Kompetensi Dasar

Hasil Belajar

Indikator

1.     Anak mampu mengenal berbagai konsep sederhanadalam kehidupan sehari-hari

1.     Anak dapat mengenal bendadi sekitarnya menurut bentuk, jenis dan ukuran

1.     Mengelompokkan benda dengan berbagai cara yang diketahui anak misalnya:menurut warna, bentuk, ukuran, jenis dll.

2.     Menunjuk sebanyak-banyaknya benda, hewan, tanaman, yang mempunyai warna, bentuk/ukuran/menurut ciri-ciri tertentu

3.     Mengenal  kasar-halus, berat-ringan, jauh-dekat, panjang-pendek, banyak-sedikit, sama-tidak sama

4.     Mencari lokasi tempat asal suara


5.     Memasangkan benda sesuai dengan pasangannya





4.        Fisik Motorik

Kompetensi Dasar

Hasil Belajar

Indikator

1.     Anak mampu melakukan aktivitas fisik secara terkoordinasi dalam rangka kelenturan, keseimbangan dan kelincahan

I.     Dapat menggerakkan jaridengan kelenturan otot dan koordinasi

1.     Mengurus dirinya sendiri dengan sedikit bantuan misalnya makan, mandi, menyisir, mencuci dan melap tangan, dan mengikat tali sepatu

2.     Membuat berbagai bentuk dengan plastisin, play dough/tanah liat

3.     Menjiplak dan meniru membuat garis tegak, datar, miring, lengkung dan lingkaran

4.     Meniru melipat kertas sederhana (1-6 lipatan)

5.     Menjahit jelujur 10 lubang dengan tali sepatu

6.     Menggunting bebas


5.    Seni

Kompetensi Dasar

Hasil Belajar

Indikator

1.     Anak mampu mengekspresikan diri dengan menggunakan berbagai media/bahan dalam berkarya seni melalui kegiatan eksplorasi

I.       Dapat menggambar sederhana

1.    Menggambar bebas dengan berbagai media (pensil warna, crayon, arang dll)

2.    Menggambar bebas dari bentuk lingkaran dan segi empat


3.    Menggambar orang dengan lengkap dan sederhana (proporsional)

4.    Stempel/mencetak dengan berbagi media (pelepah pisang, batang pepaya, karet busa dll.)


C.    Prinsip-prinsip pendekatan pembelajaran
Untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan anak secara optimal maka guru harus mengetahui pendekatan pembelajaran dan sarana pembelajaran yang tepat. Dan pendekatan yang dipilih hendaknya berpedoman kepada materi kegiatan yang telah disusun sehingga seluruh perilaku dan kemampuan dasar pada anak dapat berkembang dengan baik. Prinsip yang harus diperhatikan pada saat memilih pendekatan pembelajaran untuk anak TK/RA adalah:
1.      Pendekatan yang berorientasi pada prinsip-prinsip perkembangan anak, meliputi:
a.       Anak dapat belajar dengan baik apabila kebutuhan fisiknya terpenuhi  serta merasakan aman dan tenteram secara psikologis.
b.      Siklus belajar anak harus berulang.
c.       Anak belajar melalui interaksi sosial dengan orang dewasa dan anak-anak lainnya.
d.      Minat dan keingintahuan anak akan memotivasi belajarnya.
e.       Perkembangan dan belajar anak harus memperhatikan perbedaan individu.
2.      Berorientasi pada kebutuhan anak
Kegiatan pembelajaran pada anak harus berorientasi pada kebutuhan anak, bukan kepada ambisi guru ataupun orang tua yang selalu menginginkan anak berprestasi secara akademik. Sedangkan anak usia dini adalah anak yang sedang membutuhkan upaya-upaya pendidikan untuk semua aspek perkembangan baik fisik maupun psikis. Dengan demikian kegiatan pembelajaran hendaknya dianalisi sesuai dengan kebutuhan aspek perkembangan dan kemampuan masing-masing anak.
3.      Bermain  sambil belajar, belajar seraya bermain
Bermain merupakan kegiatan yang sangat disukai anak karena bermain bisa memberikan kesenangan, kepuasan dan membantu anak dalam mengatasi tekanan. Oleh karena itu bermain sangatlah cocok digunakan sebagai pendekatan pembelajaran anak TK/RA. Melalui bermain anak dapat bereksplorasi, menemukan dan memanfaatkan obyek yang dekat dengan anak sehingga pembelajaran lebih bermakna.
4.      Menggunakan pendekatan tematik
Pembelajaran hendaknya dirancang dengan menggunakan pendekatan tematik dan beranjak dari tema yang menarik minat anak. Tema merupakan sarana  atau alat untuk mengenalkan berbagai konsep pada anak. Tujuan pemberian tema adalah:
-          Tema menyatukan isi dari kurikulum menjadi satu kesatuan yang utuh.
-          Memperkaya perbendaharaan kata anak.
Pemilihan tema dalam kegiatan pembelajaran hendaknya dikembangkan dari hal-hal yang paling dekat dengan anak, sederhana dan menarik minat anak. Hal ini bertujuan agar anak mampu mengenal berbagai konsep secara mudah dan jelas.
5.      Kreatif dan inovatif
Pembelajaran yang kreatif, inovatif dapat dilakukan melalui kegiatan yang menarik, membangktkan rasa keingintahuan anak, memotivasi untuk berpikir kritis dan menemukan hal-hal yang baru. Dan dalam kegiatan pembelajaran ini anak tidak hanya sebagai obyek akan tetapi berperan juga sebagai subyek.
6.      Lingkungan kondusif
Lingkungan pembelajaran haruslah menarik sehingga anak merasa betah, lingkungan fisik yang aman dan nyaman dan penataan ruang yang disesuaikan dengan ruang gerak anak. Selain itu hendaknya memberdayakan lingkungan sebagai sumber belajar dengan memberi kesempatan anak mengekspresikan kemampuan interpersonalnya, sehingga anak merasa senang walaupun diantara mereka terdapat perbedaan individual. Lingkungan hendaknya tidak memisahkan nilai-nilai budaya yang dipelajari di sekolah dan di rumah, dan guru harus peka terhadap budaya masing-masing anak.
7.      Mengembangkan kecakapan hidup
Pengembangan konsep kecakapan hidup didasarkan atas pembiasaan yang memiliki tujuan untuk mengembangkan kemampuan menolong diri sendiri, disiplin dan sosialisasi serta memperoleh keterampilan dasar ynag beruguna untuk kelangsungan hidupnya.

D.    Sarana pembelajaran
Sarana pembelajaran adalah segala alat dan perlengkapan yang diperlukan dalam penyelenggaraan pendidikan. Sarana sangatlah penting karena di samping anak memulai belajarnya dari hal yang kongkrit, tersedianya alat pembelajaran memungkinkan ditumbuhkannya budaya belajar mandiri, demokrasi, dasar pembiasaan untuk kehidupan dikemudian hari serta menciptakan komunikasi antar anak  dengan orang dewsa dan teman sebaya. Kurang tepatnya sarana pembelajaran dapat mengganggu proses pendidikan yang bisa berakibat fatal pada keselamatan  dan kesehatan anak.
1.      Jenis-jenis sarana pembelajaran
a.       Media pembelajaran, adalah alat yang digunakan sebagai alat bantu/perantara untuk meningkatkan minat belajar anak, contoh audio visual, perga dan lain-lain.
b.      Bahan belajar, adalah bahan yang pada umumnya termasuk dalam kelompok habis pakai yang digunakan sebagai alat bantu pembelajaran, contohnya kertas, alat tulis dan alat keterampilan.
c.       Sarana pendukung, adalah alat yang terkait langsung dengan kegiatan pembelajaran, contohnya tikar, papan tulis, meja, kursi dan lain-lain.
2.      Syarat sarana pembelajaran, meliputi:
a.       Aman dan nyaman bagi anak.
b.      Bermakna, yang dimaksud adalah sarana hendaknya dapat merangsang anak untuk aktif berpartisipasi dalam pembelajaran.
c.       Murah dan mudah diperoleh.
d.      Sarana yang diperjual belikan hendaknya memenuhi persyaratan keselamatan dan kesehatan.
3.      Prinsip pengembangan sarana pembelajaran, meliputi:
a.       Memanfaatkan sumberdaya setempat baik manusia maupun non manusia.
b.      Memanfaatkan lingkungan (kreatifitas pendidik)
c.       Merupakan kunci optimalisasi lingkungan sebagi sarana pembelajaran.
d.      Berakar pada budaya setempat, yang artinya sarana harus sesuai dengan karakteristik buadaya masyarakat setempat agar tidak tercabut dari akar budaya.




BAB III
KESIMPULAN
Pendidikan anak usia TK dilaksanakan atas dasar kebanyakan orang tua merasa tidak mampu memberikan pendidikan yang terbaik untuk anak-anaknya. Pendidikan TK juga didasarkan akan pentingnya pendidikan untuk anak usia dini dalam menyiapkan manusia Indonesia seutuhnya, serta membangun masa depan anak-anak dan masyarakat Indonesia seluruhnya. Pendidikan anak usia dini tidak sekedar berfungsi untuk memberikan pengalaman belajar kepada anak, tetapi yang lebih penting berfungsi untuk mengoptimalkan perkembangan otak.
Hal ini didasarkan kepada beberapa penemuan para ahli tentang tumbuh kembang anak. Pertumbuhan dan perkembangan anak tidak dapat dilepaskan kaitannya dengan perkembangan struktur otak. Kebijakan pelaksanaan pendidikan bagi anak usia dini didasarkan pada tiga pilar kebijakan yaitu:
1.      Perluasan dan pemerataan layanan pendidikan kepada semua anak.
2.      Peningkatan mutu, relevansi dan daya saing, dan
3.      Penguatan tata kelola, akuntabilitas, dan pencitraan publik.
Ruang lingkup pendidikan TK meliputi tiga aspek yaitu, materi pembelajaran, lingkungan anak usia dini, dan pengembangan aspek-aspek pendidikan (moral dan keagamaan, motorik, bahasa, kognitif, sosio-emosional, dan seni).

DAFTAR PUSTAKA
      Materi Pokok Kurikulum dan Bahan Belajar TK, Ali Nugraha, Universitas Terbuka Jakarta, 2011


0 komentar:

Posting Komentar